Nenek 102 Tahun Ini Menjadi Penerjun Payung Tertua di Dunia

Seorang nenek berusia 102 tahun diyakini menjadi penerjun payung tertua di dunia setelah berhasil terjun dari ketinggian 14.000 kaki di langit Australia Selatan.

Namanya Irene O’Shea, seorang warga asal Athelstone. Dilansir AFP via Straits Times diketahui Irene telah menjalani olahraga ekstrim ini sejak usianya 100 tahun, yakni 2016 yang lalu.

Meski telah pernah melakukannya tahun 2016 yang lalu, pihak penyelenggara acara yakni SA Skydiving menyebut penerjunan yang dilakukan pada 9 Desember 2018 ini layak masuk dalam buku sejarah dan Irene dicatat sebagai penerjun payung tertua di dunia.

Saat di pesawat, siap terjun. Foto: inews.id

Irene terjun dari ketinggian 14.000 kaki. Foto: mediaindonesia.com

Irene terlihat menikmati pemandangan danau. Foto: AFP via Straits Times

Berhasil mendarat dengan selamat. Foto: inews.id

SA Skydiving menyatakan bahwa Irene sangat senang ketika berada dalam dropzone dan menjalani penerjunan yang sukses.

SA Skydiving juga memperlihatkan video ketika Irene berada di Langhorne Creek Dropzone bersama instruktur Jed Smith yang sudah menemaninya dalam penerjunan tahun 2016 yang lalu.

Dikutip dari ABC News, Irene terlihat tersenyum sambil mengacungkan dua jempolnya dengan terbungkus sweater dan kait terpasang aman di tubuhnya.

Dalam video terlihat Irene dan instrukturnya terjun dengan kecepatan 220 km per jam. Irene juga tampak sangat menikmati pamandangan Danau Alexandrina dan Langhorne Creek.

Sementara itu, seluruh teman dan sanak keluarga Irene O’Shea termasuk cucu dan cicitnya terlihat menonton peristiwa langka tersebut dan menunggu nenek mereka, Irene mendarat dengan selamat.

Sumber: Kompas.com